I. Latar Belakang
Dalam beberapa dekade terakhir, tantangan terhadap pengelolaan sumber daya alam, khususnya sumber daya air (SDA), semakin kompleks dan multidimensional.
Perubahan iklim yang ekstrem, pertumbuhan penduduk yang pesat, degradasi lingkungan, serta meningkatnya kebutuhan akan air, pangan, dan energi menjadi tekanan nyata yang harus dihadapi secara sistematis dan berkelanjutan.
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan potensi air dan kekayaan alam yang besar, memerlukan strategi pengelolaan SDA yang tidak hanya adaptif, tetapi juga inovatif dan terintegrasi antar sektor.
Oleh karena itu, pengembangan dan pemanfaatan teknologi yang tepat guna menjadi aspek fundamental dalam menjawab tantangan tersebut.
Pengelolaan SDA yang berorientasi pada keberlanjutan menuntut sinergi antara kebijakan publik, riset ilmiah, serta inovasi teknologi berbasis lokal dan nasional.
Teknologi berperan vital dalam optimalisasi pemanfaatan air untuk berbagai kebutuhan, seperti irigasi pertanian, penyediaan air bersih, pembangkit energi terbarukan, serta konservasi dan perlindungan ekosistem perairan.
Penerapan pendekatan teknologi cerdas, berbasis data (data-driven), serta penggunaan sistem monitoring dan kontrol real-time merupakan langkah progresif menuju efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan SDA secara menyeluruh. Dalam konteks pembangunan nasional, pencapaian swasembada air, pangan, dan energi bukan hanya merupakan target strategis, melainkan juga fondasi bagi kemandirian dan ketahanan bangsa.
Ketiganya saling terkait secara erat dan tidak dapat dipisahkan. Ketahanan pangan sangat bergantung pada ketersediaan dan keberlanjutan air irigasi;
sementara ketahanan energi, khususnya dari sumber energi terbarukan, semakin bergantung pada pemanfaatan energi air dan sistem hybrid berbasis SDA.
Maka dari itu, integrasi kebijakan lintas sektor yang didukung oleh inovasi teknologi menjadi keharusan dalam mewujudkan swasembada yang berkelanjutan.
Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) diselenggarakan secara berkala sebagai wahana strategis untuk mempertemukan pemangku kepentingan dari berbagai latar belakang, mulai dari akademisi, peneliti, praktisi industri, pemerintah, hingga masyarakat sipil, guna berdiskusi, bertukar pengetahuan, dan mengembangkan solusi kolaboratif terhadap isu-isu krusial dalam pengelolaan SDA.
Melalui tema "Inovasi Teknologi Pengelolaan SDA Berkelanjutan Menuju Swasembada Air, Pangan, dan Energi", PIT ke-42 HATHI diharapkan menjadi motor penggerak munculnya gagasan-gagasan baru, pendekatan teknis yang solutif, serta sinergi antar disiplin ilmu dan sektor untuk membangun masa depan yang berkelanjutan, adil, dan mandiri dalam pengelolaan sumber daya alam Indonesia.